Coba inget-inget deh, sering nggak kamu bisa ngomong kamu nggak suka sama seseorang, padahal kamu sendiri nggak pernah ngomong sama dia. Penilaian kamu itu biasanya atas dasar pengamatan terhadap caranya bergaul, berbicara atau penampilannya. Tapi sebaiknya sih kamu nggak menilai orang se-cetek (dangkal) itu. Kan pada nggak kenal sama dia.
Nggak jarang kita juga menghakimi orang berdasarkan tampang atau popularitasnya. Apakah menjadi seorang model membuat seseorang lebih baik dari orang lain ? Apakah jadi bintang basket di berarti yang paling hebat?
Kekayaan dan jumlah uang yang dimiliki juga sering menjadi bahan penilaian. Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, kamu seharusnya sudah tahu akan hal itu. Semua hal yang fana didunia ini tidak bisa membuatmu bahagia. Memiliki keluarga yang harmonis dan teman-teman yang setia, lalu melakukan hal-hal yang kamu sukai, itu semua bisa membuatmu bahagia.
Kita menghakimi orang lain karena caranya berbicara, kata-kata yang mereka ucapkan, cara mereka tersenyum, tertawa, dan seterusnya. Mengapa ? Entahlah. Hanya karena seseorang mengucapkan kata-kata kasar, hal itu tidak membuatnya menjadi orang yang jahat. Hanya karena seseorang pintar menggunakan kata-kata, tidak pula membuatnya menjadi orang yang baik
Yang perlu kita ingat adalah, biasanya kita mendasarkan penilaian atas penampilan luar aja, baik atribut fisik, barang kepunyaan, tempat tinggal, cara bicara, tempat nongkrong, dan seterusnya. Kita harus mengenalnya seseorang terlebih dahulu sebelum menghakiminya. Kamu pasti nggak suka dihakimi orang lain, jadi sebaiknya jangan menghakimi orang lain juga dong! Walau masih akan ada orang lain yang menghakimimu, kamu akan jadi orang yang lebih baik dari mereka karena kamu nggak berlaku seperti itu. Lagipula nggak jarang juga kan kamu berkata.. "oo kirain kamu orangnya jutek.. taunya kamu baik juga.." Iya nggak?
Oleh : Sylvana M
0 komentar: