Selasa, 16 Oktober 2012

Rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri



Rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri artinya apa yang dimiliki oleh orang lain, biasanya terlihat lebih indah (lebih baik) dari apa yang kita miliki.


Rumput tetangga jauh lebih hijau. Mungkin pepatah ini pernah menghinggapi benak seluruh manusia sejagat raya. Tak peduli di tingkatan sosial mana ia berada. Selalu saja kita mendengar adanya keluhan di sisi kekaguman.

Kita juga sering mengeluh karena kekurangan harta. Seakan berjuta rupiah yang Allah berikan setiap bulannya tiada berarti apa. Kalau sudah begini, masalahnya bukan terletak pada musibah atau banyaknya harta itu sendiri. Tapi pada bagaimana cara kita menyikapi, bagaimana kita mensyukuri.

Padahal di sisi kehidupan yang lain kita melihat jutaan orang yang tengah sengsara; siang –malam teraniaya, disiksa, dibunuh sanak saudaranya, dirampas hak-haknya, hingga diinjak harga dirinya sebagai manusia. Di sisi lain dunia juga ada berjuta gelandangan, pengemis jalanan, mereka yang tidur di kolong jembatan, para kaum miskin-papa. Tiada punya suatu apa menurut ukuran kita.
Namun, di antara mereka ada yang masih bisa tersenyum tulus dan ucapkan “Alhamdulillah”. Mereka masih punya s-y-u-k-u-r dalam hatinya.

Lalu, mengapa kita tidak?!
Lihatlah mereka yang “di bawah” niscaya kita akan bersyukur…. Dan setelah syukur itu kita dapat, bahagiakanlah mereka itu, yang telah membantu kita memperoleh perasaan yang telah menjadikan jiwa kita kaya raya.

: ichsanmufti

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo